Beranda | Artikel
Adab Minta Izin
Rabu, 2 Agustus 2023

ADAB MINTA IZIN

Adab Masuk Rumah
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تَدۡخُلُواْ بُيُوتًا غَيۡرَ بُيُوتِكُمۡ حَتَّىٰ تَسۡتَأۡنِسُواْ وَتُسَلِّمُواْ عَلَىٰٓ أَهۡلِهَاۚ ذَٰلِكُمۡ خَيۡرٞ لَّكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَذَكَّرُونَ [النور : ٢٧] 

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat. [An Nuur/24: 27] .

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

فَإِذَا دَخَلۡتُم بُيُوتٗا فَسَلِّمُواْ عَلَىٰٓ أَنفُسِكُمۡ تَحِيَّةٗ مِّنۡ عِندِ ٱللَّهِ مُبَٰرَكَةٗ طَيِّبَةٗۚ [النور : ٦١] 

Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah- rumah (ini) hendaklah kamu memberi salam kepada (penghuninya yang berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkat lagi baik. [An Nuur/24: 61] .

Cara Minta Izin.

عن أبي موسى الأشعري رضي الله عنه قال: قال رسول الله- صلى الله عليه وسلم-: «إذَا اسْتَأْذَنَ أَحَدُكُمْ ثَلاثاً فَلَمْ يُؤْذَنْ لَهُ فَلْيَرْجِعْ». متفق عليه

Dari Abu Musa Al Asy’ary Radhiyallahu anhu berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Apabila salah seorang diantara kalian meminta izin masuk tiga kali dan tidak ada jawaban, maka pulanglah“. Muttafaq alaih . [1]

عن ربعي قال: حدثنا رجل من بني عامر: أَنَّهُ اسْتَأْذَنَ عَلَى النَّبِيِّ- صلى الله عليه وسلم- وَهُوَ فِي بَيْتٍ فَقَالَ: أَلِجُ؟ فَقَالَ النَّبِيُّ- صلى الله عليه وسلم- لِخَادِمِهِ: «اخْرُجْ إلَى هَذَا فَعَلِّمْهُ الاسْتِئْذَانَ، فَقُلْ لَهُ: قُلْ: السَّلامُ عَلَيكُمْ أَأَدْخُلُ؟» فَسَمِعَهُ الرَّجُلُ، فَقَالَ: السَّلامُ عَلَيكُمْ أَأَدْخُلُ؟ فَأَذِنَ لَهُ النَّبِيُّ- صلى الله عليه وسلم- فَدَخَلَ. أخرجه أحمد وأبو داود.

Dari Rib’i berkata: “Seorang lelaki dari bani ‘Amir menceritakan kepada kami bahwa sesungguhnya dia minta izin (masuk) kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika beliau tengah berada di dalam rumahnya, ia berkata: “Apakah aku boleh masuk ?”, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada pembantunya: “Keluarlah kepada orang ini, ajarkan dia cara meminta izin, dan katakan kepadanya: “Ucapkanlah “Assalamu’alaikum”, apakah aku boleh masuk?”, lalu lelaki tersebut mendengarnya kemudian mengucapkan: “Assalamu’alaikum, apakah aku boleh masuk?”, maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberinya izin, lalu diapun masuk. HR. Ahmad dan Abu Daud.[2]

Posisi Berdiri bagi Orang yang Minta Izin Untuk Masuk.

عن عبد الله بن بُسر رضي الله عنه قال: كَانَ النَّبِيُّ- صلى الله عليه وسلم- إذَا أَتَى بَابَ قَوْمٍ لَمْ يَسْتَقْبِلْ البَابَ مِنْ تِلْقَاءِ وَجْهِهِ، وَلَكِنْ مِنْ رُكْنِهِ الأَيْمَنِ أَوِ الأَيْسَرِ، وَيَقُولُ: «السَّلامُ عَلَيكُم، السَّلامُ عَلَيكُمْ». أخرجه أحمد وأبو داود.

Dari Abdullah bin Busr Radhiyallahu anhu berkata: bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam`  apabila mendatangi pintu rumah sesorang, beliau tidak menghadapnya akan tetapi menyamping di sebelah kanan atau kiri dan berkata: Assalamu ‘alaikum, Assalamu ‘alaikum. HR. Ahmad dan Abu Daud. . [3]

Para Budak dan Anak-anak juga Harus Minta Izin.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لِيَسۡتَ‍ٔۡذِنكُمُ ٱلَّذِينَ مَلَكَتۡ أَيۡمَٰنُكُمۡ وَٱلَّذِينَ لَمۡ يَبۡلُغُواْ ٱلۡحُلُمَ مِنكُمۡ ثَلَٰثَ مَرَّٰتٖۚ مِّن قَبۡلِ صَلَوٰةِ ٱلۡفَجۡرِ وَحِينَ تَضَعُونَ ثِيَابَكُم مِّنَ ٱلظَّهِيرَةِ وَمِنۢ بَعۡدِ صَلَوٰةِ ٱلۡعِشَآءِۚ ثَلَٰثُ عَوۡرَٰتٖ لَّكُمۡۚ لَيۡسَ عَلَيۡكُمۡ وَلَا عَلَيۡهِمۡ جُنَاحُۢ بَعۡدَهُنَّۚ طَوَّٰفُونَ عَلَيۡكُم بَعۡضُكُمۡ عَلَىٰ بَعۡضٖۚ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمُ ٱلۡأٓيَٰتِۗ وَٱللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٞ [النور : ٥٨] 

Hai orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budak (lelaki dan wanita) yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum balig di antara kamu, meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu hari) yaitu: sebelum sembahyang subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu di tengah hari dan sesudah sembahyang Isya’. (Itulah) tiga ‘aurat bagi kamu. Tidak ada dosa atasmu dan tidak (pula) atas mereka selain dari (tiga waktu) itu. Mereka melayani kamu, sebahagian kamu (ada keperluan) kepada sebahagian (yang lain). Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat bagi kamu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.  [An Nuur/24: 58].

Larangan Berbisik Kecuali Dengan Izin Orang yang Ketiga.

عن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه قال: قال رَسُولُ الله- صلى الله عليه وسلم-: «إذَا كُنْتُمْ ثَلاثَةً فَلا يَتَنَاجَى اثْنَانِ دُونَ صَاحِبِهِمَا فَإنَّ ذَلِكَ يُحْزِنُهُ». متفق عليه.

Dari Ibnu Mas`ud Radhiyallahu anhu ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda: “Apabila kalian tiga orang janganlah dua orang berbisik, tidak mengikutkan yang lainnya karena hal tersebut dapat membuatnya sedih”. Muttafaq ’alaih. [4]

Larangan Mengintip Rumah Orang Lain Tanpa Seizinnya.

عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رَسُولَ الله- صلى الله عليه وسلم- قال: «لَوْ أنَّ رَجُلاً اطَّلَعَ عَلَيْكَ بِغَيْرِ إذْنٍ فَخَذَفْتَهُ بِحَصَاةٍ فَفَقَأْتَ عَيْنَهُ مَا كَانَ عَلَيْكَ مِنْ جُنَاحٍ». متفق عليه.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jikalau ada seseorang mengintipmu tanpa izi , lalu engkau lempar dia dengan batu hingga matanya kau colok , maka engkau tidak berdosa denganmya“. Muttafaq ’alaih. [5]

[Disalin dari مختصر الفقه الإسلامي   (Ringkasan Fiqih Islam Bab :  Fiqih Al-Qur’an dan Sunnah (Keutamaan Amal, Adab, Dzikir dan Doa-Doa) فقه القرآن والسنة في الفضائل والأخلاق والآداب والأذكار والأدعية ). Penulis Syaikh Muhammad bin Ibrahim At-Tuwaijri  Penerjemah Team Indonesia islamhouse.com : Eko Haryanto Abu Ziyad dan Mohammad Latif Lc. Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah. IslamHouse.com 2012 – 1433]
_______
Footnote
[1] Muttafaq alaih diriwayatkan oleh Bukhari no hadist : 6245 dan Muslim no hadist : 2154.
[2] Hadist shahih, diriwayatkan oleh Ahmad no hadist : 23515 dan Abu Daud no hadist 5177.
[3] Hadist shahih, diriwayatkan oleh Ahmad no hadist : 17844 dan Abu Daud no hadist 5186.
[4] Muttafaq alaih diriwayatkan oleh Bukhari no hadist : 6290 dan Muslim no hadist : 2184.
[5] Muttafaq alaih diriwayatkan oleh Bukhari no hadist : 6888 dan Muslim no hadist : 2158.


Artikel asli: https://almanhaj.or.id/84776-adab-minta-izin.html